Selasa, 18 Oktober 2016

Kecombrang / Honje /Kincung / Kantan sebagai bunga penyedap masakan


#SELAMAT MALAMPARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Kecombrang / Honje / Kincung)
________________________________________________________









____________________

Kata Pengantar
___________________

Para kawan sekalian...!

Jika di daerah anda Kecombrang / Honje / Kincung / Kantan
digunakan sebagai bunga  penyedap masakan, maka demikian
pula-lah hal di Tapanuli atau Tanah Batak.

Masakan tradisional yang bernama Ikan atau Dekke Naniura
atau Ikan Natinombur, tak lepas dari pemakaian Kecombrang /
Honje / Kincung  atau Kantan ini.

Ia bisa diolah pada saat menjadi bunga atau setelah
menjadi biji yang dalam bahasa batak disebut Asom Siala
atau Asam Cikala.

Fokus pada bungannya aja, maka berikut info sekitar bunga
Kecombrang / Honje / Kincung / Kantan.

Selamat menyimak...!

__________________________________________________

Sekilas info tentang Bunga Kecombrang / Honje
__________________________________________________










* Pengertian

Kecombrang, kantan, atau honje (Etlingera elatior) adalah
sejenis tumbuhan rempah dan merupakan tumbuhan tahunan
berbentuk terna yang bunga, buah, serta bijinya dimanfaatkan
sebagai bahan sayuran.

Nama lainnya adalah kincung (Medan), kincuang dan sambuang
(Minangkabau) serta siantan (Malaya). Orang Thai menyebutnya
daalaa. Di Bali disebut kecicang sedangkan batang mudanya
disebut bongkot dan keduanya bisa dipakai sambal (sambel matah).


* Ciri-ciri batang, daun, dan bunga








Honje berwarna kemerahan seperti jenis tanaman hias
pisang-pisangan. Jika batangnya sudah tua, bentuk tanamannya
mirip jahe atau lengkuas, dengan tinggi mencapai 5 m.

Batang-batang semu bulat gilig, membesar di pangkalnya;
tumbuh tegak dan banyak, berdekat-dekatan, membentuk rumpun
jarang, keluar dari rimpang yang menjalar di bawah tanah.

Rimpangnya tebal, berwarna krem, kemerah-jambuan ketika
masih muda. Daun 15-30 helai tersusun dalam dua baris,
berseling, di batang semu; helaian daun jorong lonjong,
20-90 cm × 10-20 cm, dengan pangkal membulat atau bentuk
jantung, tepi bergelombang, dan ujung meruncing pendek,
gundul namun dengan bintik-bintik halus dan rapat, hijau
mengkilap, sering dengan sisi bawah yang keunguan ketika
muda.








Bunga dalam karangan berbentuk gasing, bertangkai panjang
0,5-2,5 m × 1,5-2,5 cm, dengan daun pelindung bentuk jorong,
7-18 cm × 1-7 cm, merah jambu hingga merah terang, berdaging,
melengkung membalik jika mekar. Kelopak bentuk tabung,
panjang 3-3,5 cm, bertaju 3, terbelah. Mahkota bentuk tabung,
merah jambu, hingga 4 cm. Labellum[3] serupa sudip, sekitar
4 cm panjangnya, merah terang dengan tepian putih atau kuning.

Buah berjejalan dalam bongkol hampir bulat berdiameter
10-20 cm; masing-masing butir 2-2,5 cm besarnya, berambut
halus pendek di luarnya, hijau dan menjadi merah ketika masak.
Berbiji banyak, coklat kehitaman, diselubungi salut biji
(arilus) putih bening atau kemerahan yang berasa masam.

* Manfaat


Kecombrang atau bunga honje terutama dijadikan bahan campuran
atau bumbu penyedap berbagai macam masakan di Nusantara.
Kuntum bunga ini sering dijadikan lalap atau direbus lalu
dimakan bersama sambal di Jawa Barat.

Kecombrang yang dikukus juga kerap dijadikan bagian dari
pecel di daerah Banyumas. Di Pekalongan, kecombrang yang
diiris halus dijadikan campuran pembuatan megana, sejenis
urap berbahan dasar nangka muda. Di Malaysia dan Singapura,
kecombrang menjadi unsur penting dalam masakan laksa.

Di Tanah Karo, buah honje muda disebut asam cekala. Kuncup
bunga serta "polong"nya menjadi bagian pokok dari sayur asam
Karo; juga menjadi peredam bau amis sewaktu memasak ikan.

Masakan Batak populer, arsik ikan mas, juga menggunakan
asam cekala ini. Di Palabuhanratu, buah dan bagian dalam
pucuk honje sering digunakan sebagai campuran sambal untuk
menikmati ikan laut bakar.

Di Sulawesi Selatan, tanaman dan buah honje disebut sebagai
"Patikala" sebagai bumbu masakan untuk ikan kuah kuning
atau Pallu Mara dan juga masakan Kapurung di daerah Luwu
dan bumbu berbagai jenis sayuran semacam urap.

Tunas tanaman ini dipercaya menyembuhkan penyakit panas
dalam dengan cara dipanggang / dibakar lalu dikonsumsi
isinya.









Honje juga dapat dimanfaatkan sebagai sabun dengan dua cara:
menggosokkan langsung batang semu honje ke tubuh dan wajah
atau dengan mememarkan pelepah daun honje hingga keluar
busa yang harum yang dapat langsung digunakan sebagai sabun.
Tumbuhan ini juga dapat digunakan sebagai obat untuk penyakit
yang berhubungan dengan kulit, termasuk campak.

Kecombrang
Nilai nutrisi per 100 g (3.5 oz)
Energi 0 kJ (0 kcal)
Karbohidrat 4.4 g
- Serat pangan 1.2 g
Lemak 1.0 g
Protein 1.3 g
Air 91 g
Kalsium 32 mg (3%)
Besi 4 mg (32%)
Magnesium 27 mg (7%)
Fosfor 30 mg (4%)
Kalium 541 mg (12%)
Zink 0.1 mg (1%)

* Jenis yang serupa








Honje hutan (E. hemisphaerica (Bl.) R.M. Smith) memiliki
rasa dan kegunaan yang serupa. Jenis ini sering tampak
lebih kasar, dapat tumbuh hingga setinggi 7 m, dengan
butir-butir buah yang lebih besar, 5 cm × 2,5 cm.

* Klasifikasi ilmiah









Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Etlingera
Spesies: E. elatior
Nama binomial
Etlingera elatior
(Jack) R.M. Smith
Sinonim
Alpinia elatior Jack (1822)
Nicolaia speciosa (Blume) Horan. (1862)
Phaeomeria speciosa (Blume) Merrill (1922)

____________

Penutup
____________

Demikian infonya para kawan sekalian....!

...dan...

Selamat malam...!










________________________________________________________
Cat :
Cara Memasak Asam Pedas Buntut Bunga Kecombrang - YouTube
????? Torch Ginger Red Ginger Lily bunga kecombrang Chiang Rai Thailand - YouTube
Sambal Honje - Sambal #022 - YouTube

Tidak ada komentar:

Posting Komentar