#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
Menyimak ino sekitar Tumbuhan Paku / Pakis dengan
dalam iringan animasi macam masakan Fakis)
___________________________________________________
___________________
Kata pengantar
___________________
Para kawan sekalian...!
Seperti kita ketahui, tidak semua jenis tumbuhan paku
itu dapat dimakan, karena itu postingan ini infonnya
sangat umum.
Begitupun...!
Agar postingan ini lebih memberi guna, maka beberapa
animasi masakan pakis akan penulis sajikan.
Selamat menyimak...!
_______________________________________________
Sekilas info tentang Pakis secara Umum
_______________________________________________
* Pengertian
Tumbuhan paku, paku-pakuan, atau pakis-pakisan adalah
sekelompok tumbuhan dengan sistem pembuluh sejati
(Tracheophyta) tetapi tidak pernah menghasilkan biji
untuk reproduksi seksualnya.
Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini melepaskan spora
sebagai alat penyebarluasan dan perbanyakannya,
menyerupai kelompok organisme seperti lumut dan fungi.
Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali
daerah bersalju abadi dan lautan, dengan kecenderungan
ditemukan tumbuh di tempat-tempat yang tidak subur untuk
pertanian.
Total spesies yang diketahui sekitar 12.000, dengan
perkiraan 1.300 sampai 3000 lebih[4] spesies di
antaranya tumbuh di kawasan Malesia (yang mencakup
Indonesia).
Pengelompokan klasik anggota tumbuhan paku (Pteridophyta,
dalam arti luas, mis. menurut Haeckel (1866)[5]) pada
pengetahuan terkini dianggap bersifat parafiletik.
Dari kelompok-kelompok cabang utama tumbuhan berpembuluh,
satu kelompok yang mencakup paku kawat, kumpai, serta rane,
ternyata memisah paling awal dari kelompok lainnya.
Kelompok tersebut sekarang dimasukkan dalam divisio
Lycopodiophyta. Ini menyebabkan "Pteridophyta" sekarang
memiliki dua pengertian: arti luas (sebagaimana arti klasik,
mencakup Lycopodiophyta) dan arti sempit (arti klasik minus
Lycopodiophyta).
Kelompok tumbuhan paku arti sempit bersifat holofiletik
atau monofiletik, dan sekarang disebut Pteridophyta atau,
untuk menghindari kebingungan, disebut Polypodiophyta
atau Monilophyta.
Fosil paku tertua berasal dari kala Devon, sekitar 360 juta
tahun yang lalu tetapi suku-suku dan jenis-jenis modern
baru muncul sekitar 145 juta tahun yang lalu, di awal kala
Kapur, di saat tumbuhan berbunga sudah mendominasi
vegetasi bumi.
Pemanfaatan tumbuhan paku oleh manusia terbatas. Kebanyakan
menjadi tanaman hias, sebagian kecil dimakan, sebagai
tumbuhan obat, atau bahan baku untuk alat bantu kegiatan
sehari-hari.
* Ciri dan botani
"Gulungan membuka" tunas muda, menjadi ciri tumbuhan paku
yang paling mudah dikenali.
Bentuk luar (morfologi) tumbuhan paku bermacam-macam, sesuai
dengan hasil evolusi adaptasinya. Secara umum, pakis dikenal
karena daunnya tumbuh dari tunas secara "gulungan membuka"
(bahasa Jawa: mlungker) atau circinate vernation dalam bahasa
Inggris. Namun demikian, ciri ini sebenarnya hanya berlaku
untuk paku leptosporangiatae dan anggota Marattiales.
Penampilan luar paku ada yang berupa pohon (paku pohon,
biasanya tidak bercabang), semak, epifit, tumbuhan merambat,
mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna
dengan rimpang yang menjalar di tanah atau humus.
Organ fotosintetik dan reproduktif paku disebut ental (bahasa
Inggris frond) dengan ukuran yang bervariasi, dari beberapa
milimeter sampai enam meter. Ental paku sejati
yang masih muda selalu menggulung seperti gagang biola
dan menjadi satu ciri khas.
Sebagian besar anggota paku-pakuan tumbuh di daerah tropika
basah. Paku-pakuan cenderung ditemukan pada kondisi tumbuh
marginal, seperti lantai hutan yang lembab, tebing perbukitan,
menempel atau merayap pada batang pohon atau bebatuan, di
dalam airkolam/danau, daerah sekitar kawah vulkanik, serta
sela-sela bangunan yang tidak terawat.
Ketersediaan air yang mencukupi pada rentang waktu tertentu
diperlukan karena salah satu tahap hidupnya tergantung pada
keberadaan air, yaitu sebagai media bergeraknya sel sperma
menuju sel telur. Karena itulah, tumbuhan ini juga lebih
banyak dijumpai di kawasan pegunungan yang basah dan teduh.
* Penggolongan
Penggolongan terhadap tumbuhan paku (dengan cakupan
menyempit) ini membagi menjadi empat kelas
Psilotopsida (mencakup bangsa Psilotaless dan ophioglossales),
sekitar 92 spesies
Equisetopsida (paku ekor kuda dan termasuk kerabatnya yang
sudah punah), dengan sekitar 15 spesies yang masih
bertahan di bumi
Marattiopsida, sekitar 150 spesies
Polypodiopsida (mencakup seluruh paku leptosporangiataea),
lebih dari 9000 spesies.
Penelitian lanjutan kemudian ada yang memisahkan Psilotales
dari Ophioglossales[10]. Akibat pengelompokan ini,
Marattiales dan Ophioglossales, yang secara tradisional
dianggap sebagai "paku sejati" (salah satunya karena tunas
daun mudanya yang berkembang secara gulungan membuka),
tidak termasuk dalam golongan paku yang "benar-benar sejati"
(sensu Leptosporangiatae)[14].
Perkembangan penggolongan tanaman paku sampai 2014 secara
umum menyepakati penggolongan sampai tingkat bangsa (ordo),
tetapi masih mempermasalahkan bagaimana hubungan di
antara bangsa-bangsa tersebut serta anggota masing-masing
di dalamnya. Misalnya, Rai dan Graham (2010) menyatakan
"sampai sekarang barangkali yang dapat dikatakan
berdasarkan kajian-kajian modern mengenai bentuk hubungan di
antara kelompok besar silsilah dalam monilophyta adalah bahwa
kita tidak benar-benar mengenal mereka"
Grewe et al. (2013) tetap memastikan dimasukkannya paku ekor
kuda dalam tumbuhan paku, namun juga mengingatkan ada ketidak
jelasan dalam posisi sebenarnya.
Mereka memperlihatkan bahwa paku ekor kuda membentuk satu
kelompok dengan Psilotopsida, berbeda dengan Smith et al. (2006)
yang menempatkan paku ekor kuda sebagai sepupu dari
Marattiopsida dan Polypodiopsida.
Penggolongan paling terbaru yang menunjukkan arah perubahan
penggolongan tumbuhan paku, termasuk Lycopodiales,
dipublikasi oleh Christenhusz dan Chase (2014)
* Pemanfaatan
Karena kecenderungan untuk tumbuh di tempat marginal,
tumbuhan paku bukanlah kelompok tumbuhan yang memiliki
peran budaya yang menonjol.
Banyak anggotanya menjadi tanaman hias, baik taman,
pekarangan, atau ditaruh di pot sebagai tanaman beranda
atau dalam rumah (indoor plant). Contoh-contohnya
adalah berbagai paku pedang (Nephrolepis), berbagai paku epifit
(misalnya paku tanduk rusa, kadaka, Davallia, Drynaria,
sering kali tumbuh secara spontan lalu dipelihara), suplir
(Adiantum), berbagai paku pohon, dan beberapa
paku air untuk penghias akuarium (mis. Ceratopteris
thalictroides).
Ental muda beberapa jenis paku dapat menjadi sayur, seperti
paku sayur Diplazium esculentum, kadaka (di Taiwan), dan
Cyathea (oleh orang Maori di Selandia Baru).
Berbagai jenis Azolla bersimbiosis dengan bakteri pengikat
nitrogen bebas dari udara (Anabaena azollae). Akibatnya,
biomassa Azolla ("azo" berarti berikatan dengan nitrogen)
mengandung nitrogen yang tinggi dan dimanfaatkan
dalam pertanian sebagai pupuk hijau[17].
Ada jenis paku yang bersifat sebagai penimbun logam berat
dan potensial dalam fitoremediasi, seperti Pteris vittata
dan Azolla spp.[18].
Spora yang diekstrak dari strobilus Lycopodium dimanfaatkan
sebagai lycopodium powder yang biasa digunakan untuk efek
ledakan karena akan menyala sangat kuat namun dengan
suhu rendah sehingga cukup aman untuk hiburan.
______________________________________
Sekilas info Paku sayur (Makanan)
______________________________________
Paku sayur (Diplazium esculentum) merupakan sejenis paku/pakis
yang biasa dimakan ental mudanya sebagai sayuran oleh penduduk
Asia Tenggara dan kepulauan di Samudera Pasifik.
Paku ini biasanya tumbuh di tepi sungai atau di tebing-tebing
yang lembap dan teduh. Pemanfaatanya biasanya digulai ("gulai
paku") atau dijadikan lalap setelah direbus terlebih dahulu.
Konsumsi mentah tidak dianjurkan karena mengandung asam sikimat
yang mengganggu pencernaan manusia.
Paku sayur biasanya tidak dibudidayakan. Pedagang mencari di
hutan atau kebun lalu dijual.
_______________
Penutup
_______________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
...dan...
Selamat malam...!
______________________________________________________________
Cat :
#DapurBujang- Pucuk Paku Goreng Belacan. - YouTube
Cara Masak Tumis Pakis jagung manis- 2016 - YouTube
Tidak ada komentar:
Posting Komentar