Kamis, 27 Oktober 2016

Pinang dalam Berbagai Macam Bahasa


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Pinang)
_____________________________________________________










__________________

Kata Pengantar
__________________

Pelbagai nama daerah di antaranya adalah pineung (Aceh),
pining (Batak Toba), penang (Md.), jambe (Sd., Jw.),
bua, ua, wua, pua, fua, hua (aneka bahasa di Nusa
Tenggara dan Maluku) dan berbagai sebutan lainnya.

Demikian wikipedia menjelaskan tentang nama dari
pinang ini di berbagai daerah Nusantara para kawan
sekalian.

...dan,,,

Berikut kelengkapan infonya.

Selamat menyimak...!

___________________________________

Sekilas info tentang Pinang
___________________________________











* Pengertian

Pinang adalah sejenis palma yang tumbuh di daerah
Pasifik, Asia dan Afrika bagian timur. Pinang juga
merupakan nama buahnya yang diperdagangkan orang.

Pelbagai nama daerah di antaranya adalah pineung (Aceh),
pining (Batak Toba), penang (Md.), jambe (Sd., Jw.),
bua, ua, wua, pua, fua, hua (aneka bahasa di Nusa
Tenggara dan Maluku) dan berbagai sebutan lainnya.

Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Betel palm atau
Betel nut tree, dan nama ilmiahnya adalah Areca catechu.


* Deskripsi









Batang lurus langsing, dapat mencapai ketinggian 25 m
dengan diameter lk 15 cm, meski ada pula yang lebih
besar. Tajuk tidak rimbun.

Pelepah daun berbentuk tabung dengan panjang 80 cm,
tangkai daun pendek; helaian daun panjangnya sampai 80 cm,
anak daun 85 x 5 cm, dengan ujung sobek dan bergerigi.

Tongkol bunga dengan seludang (spatha) yang panjang dan
mudah rontok, muncul dibawah daun, panjang lebih kurang
75 cm, dengan tangkai pendek bercabang rangkap, sumbu
ujung sampai panjang 35 cm, dengan 1 bunga betina pada
pangkal, di atasnya dengan banyak bunga jantan tersusun
dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan
panjang 4 mm, putih kuning; benang sari 6. Bunga betina
panjang lebih kurang 1,5 cm, hijau; bakal buah beruang 1.

Buah buni bulat telur terbalik memanjang, merah oranye,
panjang 3,5 – 7 cm, dengan dinding buah yang berserabut.
Biji 1 berbentuk telur, dan memiliki gambaran seperti jala.
Di Jawa, pinang tumbuh hingga ketinggian 1.400 m dpl.

* Kegunaan








Pinang terutama ditanam untuk dimanfaatkan bijinya, yang
di dunia Barat dikenal sebagai betel nut. Biji ini dikenal
sebagai salah satu campuran orang makan sirih, selain
gambir dan kapur.

Biji pinang mengandung alkaloida seperti misalnya arekaina
(arecaine) dan arekolina (arecoline), yang sedikit banyak
bersifat racun dan adiktif, dapat merangsang otak.

Sediaan simplisia biji pinang di apotek biasa digunakan
untuk mengobati cacingan, terutama untuk mengatasi cacing
pita.

Sementara itu, beberapa macam pinang bijinya menimbulkan
rasa pening apabila dikunyah. Zat lain yang dikandung
buah ini antara lain arecaidine, arecolidine, guracine
(guacine), guvacoline dan beberapa unsur lainnya.

Secara tradisional, biji pinang digunakan dalam ramuan
untuk mengobati sakit disentri, diare berdarah, dan kudisan.
Biji ini juga dimanfaatkan sebagai penghasil zat pewarna
merah dan bahan penyamak.


Akar pinang jenis pinang itam, pada masa lalu digunakan
sebagai bahan peracun untuk menyingkirkan musuh atau orang
yang tidak disukai. Pelepah daun yang seperti tabung
(dikenal sebagai upih) digunakan sebagai pembungkus kue-
kue dan makanan. Umbutnya dimakan sebagai lalapan atau
dibikin acar.

Batangnya kerap diperjual belikan, terutama di kota-kota
besar di Jawa menjelang perayaan Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus, sebagai sarana untuk lomba panjat pinang.

Meski kurang begitu awet, kayu pinang yang tua juga
dimanfaatkan untuk bahan perkakas atau pagar. Batang
pinang tua yang dibelah dan dibuang tengahnya digunakan
untuk membuat talang atau saluran air.

Pinang juga kerap ditanam, di luar maupun di dalam ruangan,
sebagai pohon hias atau ornamental.

* Perdagangan









Saat ini biji pinang sudah menjadi komoditi perdagangan.
Ekspor dari Indonesia diarahkan ke negara-negara Asia
selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh, atau Nepal.
Negara-negara pengekspor pinang utama adalah Indonesia,
Thailand, Malaysia, Singapura, dan Myanmar.


Pohon pinang (tengah) di Setra Gandamayit, tempat
bersemayam Batari Durga (membawa pedang). Relief Candi
Sukuh dari abad ke-15.

Biji pinang yang diperdagangkan terutama adalah yang telah
dikeringkan, dalam keadaan utuh (bulat) atau dibelah.
Di negara-negara importir tersebut biji pinang diolah
menjadi semacam permen sebagai makanan kecil.

* Budaya








Pinang sudah sangat lama menjadi bagian kehidupan sehari-
hari masyarakat Nusantara. Relief pada Candi Borobudur
dan Candi Sukuh, keduanya berselisih sekitar delapan abad,
menampilkan pohon pinang secara jelas. Di Bandar Udara
Sentani, ada tanda larangan memakan buah pinang di
bandara karena membuat masalah, yaitu bercak-bercak
merah bekas ludah.

Pinang juga menjadi bahan pepatah, yaitu:

"Bagai pinang dibelah dua”
Yakni perumpamaan yang sering digunakan untuk menunjukkan
rupa atau perilaku yang mirip.

______________

Penutup
______________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

...dan...

Selamat malam...!





____________________________________________________________
Cat :
Cara mengupas pinang paling cepat
Kilas7 TV Batam - Harga Buah Pinang Melonjak Naik
https://www.youtube.com/watch?v=JLJEl-RrTO8
pohon pinang - areca catechu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar